Puisi : Bunda


Bunda
Karya : Rachmat Santya

Dikala kusebut namamu
Tampak olehku wajah manismu
Senyummu menyiratkan kasih sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan

Bunda
Kau laksana sang surya
Menerangi relung-relung jiwa
Kau bagaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati

Oh bunda
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kini kau telah tiada
Bayangmu selalu menyapa
Kasihmu hidup sepanjang masa




Thanks to : Rachmat Santya untuk Puisinya

Cerpen : Rasa Yang Tersisa


RASA YANG TERSISA
Karya : Hazhirotul Qudsiyyah

Hatiku gamang tak terasa rasa itu telah hadir kembali hadir dalam hatiku, masuk tanpa permisi lalu mendobrak habis pintu hatiku. Getarannya terus mengusik jiwaku tapi disudut hatiku terselip rasa tenang, damai dan nyaman yg tertutup rapat, bersembunyi di celah-celah kalbuku. Aku tidak tahu sejak kapan rasa itu menampakkan kedudukannya. Aku terus menyangkal berusaha tuk memungkiri keberadaannya tapi,, semakin keras aku menepis makin berani pula rasa itu menunjukkkan tahtanya diatas kemegahan singgasana hatiku. Rasa itu semakin merajai hingga mengikis habis keangkuhanku.
Jiwaku melayang, mata hatiku menerawang mencoba tuk terpejam. Sesaat termenung sepi dalam kebekuan, menyibak kembali dalam peraduan mencoba meyakini tulusnya sebuah kepastian yg membenamkan ku dalam sucinya keindahan rasa. Terbesit sekilas bayangan yang selama ini membuatku tenggelam larut dalam keindahan impian yg terus menaungi jiwaku dalam hebatnya fatamorgana kesyahduan. Dia adalah surgawi yg memberikan dahaga kesejukan didalam kehausan dan kegersangan hatiku. Kepiawaiannya yg lembut meyakiniku bila aku tidak pernah salah memendam simpati yg amat sangat. Ketika aku menatap setiap ekspresi yg terpancar dari wajah teduhnya, ketenangan dan kebijaksanaan selalu terpatri dari pancaran kerisma jiwanya. Keberadaannya adalah sumber kekuatan dalam kerapuhan jiwaku. Senyumnya adalah pendorong semangat dalam hidupku. Paras wajahnya yg teduh membuncangkan gairah kebahagiaanku ketika kesedihan dan duka nestapa menyelimuti jiwaku. Ketulusan dan keikhlasannya terlukis dari setiap senyum simpul dibibirnya. Kasih sayangnya terlihat jelas dari bening binary matanya.
Terbesit hati ingin mengutarakan semua, tapi sayang sejak lama telah menetapkan tuk menutup pintu hatiku tapi jika aku masih bisa dan diberi kesempatan membuka kembali dan membagi kasih sayang pada orang lain. Aku bersumpah dan aku ingin kasih sayangku ku titipkan hanya untuknya dank u ingin tautkan segenggam cinta untuknya hanya tuk sekedar menghapus setitik dukany, mengusir sepi dalam balut lukanya meyakini bahwa hatiku akan selalu mengiringi setiap langkahnya. Doaku akan selalu menyertainya hingga cita-cita dapat direngkuh dalam genggaman tangannya. Kau adalah cahaya putih hatiku yang mampu mengalahkan hitam pekatnya jiwaku.






Thanks to : Hazhirotul Qudsiyyah untuk Cerpennya

Cerpen : Pertemuan Yang Singkat


PERTEMUAN YANG SINGKAT
Karya : Reza Aulia Rachmah

Pertama aku masuk ruang ujian ku disaat uas
Aku langsung duduk dibangku dan aku langsung membaca buku
Disaat bel berbunyi tanda dimulainnya ujian
Datanglah seorang pria tinggi , putih , dan tampan
Dan aku pun langsung terpana akan kegagahan yang dia miliki

Namun disaat itu aku tak menggenal dia
Aku ingin mencoba untuk mendekatinya namun akau malu
Aku hanya bisa duduk dan melihatnya dari kejauhan

Aku sempat bertanya kepada hatiku
Apakah ini yang dinamakan cinta ?
Atau ini hanya cinta sesaat atau ?
Atau cinta pandangan pertama ?



Aku pun binggung dengan perasaan yang aku rasakan pada saat itu
Namun yang aku tau aku sedang merasakan
cinta pada pandangan pertama disaat uas

disaat itu aku berharap bisa menggenalnya lebih dekat
aku bisa berteman dengannya
namun pertemua itu sangat singkat
sehingga aku tidak bisa menggenalnya lebih dekat
dan aku hanya bisa menggaguminya .






Reza Aulia Rachmah (Admin_R)

Renungan : Perempuan


Perempuan adalah manusia setengah dewa ,,buktinya :

1.) Mereka mampu berkali-kali bangkit walaupun hati nya berkali-kali disakiti

2.) Mereka mampu mengandung anak di dalam rahimnya "9 bulan" lama nya dan tetap dapat beraktivitas seperti biasa

3.) Mereka mampu melahirkan anak nya dengan selamat walau nyawa taruhannya

4.) Mereka mampu menyusui dan membesarkan anak nya walau tanpa lelaki di sisi nya

5.) Dan Yg terakhir PEREMPUAN di sebut manusia setengah dewa karena SURGA PUN ADA DI BAWAH TELAPAK KAKI NYA

Pesan untuk lelaki :
Jangan pernah merendahkan, menyakiti, atau bahkan menghina perempuan karena ibu kita adalah perempuan ,dan kelak istri kita pun perempuan ,jadi sayangilah mereka selalu walau bahkan jika mereka menyakiti kita usahakan bagi kita untuk tidak membalasnya.

Pesan untuk perempuan :
Sayangilah orang yang kalian sayangi ,jangan kalian sakiti mereka ,karena orang-orang yang kalian sayangi kelak akan membantu kalian mewujudkan emansipasi.

- Gilang Al Qarana -





Gilang al Qarana (Admin_Q)

Puisi : Kakak


KAKAK
Karya: Dini Fauzi Fitriani
 
Kakak..
Meski kau begitu menyebalkan
Aku sebagai adikmu tetap menyayangimu
Kakak..
Meski kau begitu buat hati ku sakit
Aku sebgai adikmu tetap sabar
Namun kakak..
Apakah tak ada sdikit rasa sayang yang kau berikan padaku
Aku hanya butuh kasih sayangmu tidak lebih
Kakak..
Taukah kakak disini aku akan tetap menanti kasih sayangmu
Meski aku tak tahu kapan itu akan terjadi





Thanks to : Dini Fauzi Fitriani untuk Puisinya

Puisi : Untukmu Cintaku


UNTUKMU CINTAKU 
Karya : Gilang al Qarana
 
Aku tahu aku baru mengenalmu
Aku pun tahu hati ini tak bisa memilikimu
Walau lidah ini bisa berbohong
Hati ini tak kan bisa berbohong lagi

Hanya cahaya yang ku lihat dari mata mu
Cahaya yang tak pernah padam
Mungkin perasaan ku ini sangat lah tak pantas
Memendam rasa cinta padamu

Mungkin selama ini aku hanya diam
Mungkin selama ini aku membisu
Tapi tak pernah kah kau lihat mata ku
Mata ku tak bisa menipu perasaan ini

Sakit nya memendam perasaan ini
Kini tak bisa ku tahan lagi
Mungkin kini harus ku katakan
Aku cinta padamu





Gilang al Qarana (Admin_Q)

Puisi : Hati Yang Tersakiti

HATI YANG TERSAKITI
Karya : Ikhsan Tauhid Muharram
 
Kau manis...
Diriku terpikat oleh senyumanmu..
Ku coba mendekatimu..
Ku coba memperhatikan gerak gerikmu...

Wow, perasaan apa ini??
ku mulai menyukaimu..
Yang ku inginkan, hanya dirimu seorang..
seolah engkaulah pengisi terakhir dihatiku...

Awalnya, ku merasa baik baik saja..
kita saling perhatian...
kita saling Jalan bersama..
Kita saling berbicara 4 mata...

Dan setelah aku mengungkapkan semua perasaanku...
Ku melihat gerak gerikmu, tak seperti yang dulu..
Ku melihat senyummu, tak semanis yang dulu..
Ku rasakan perhatianmu, tak seperti yang dulu..

Pada akhirnya..
Kamu hanya menganggap ku hanya teman biasa..
Kamu tidak menganggap ku lebih..
Sesungguhnya ku menginginkan lebih dari sekedar teman..

Kamu telah menjauh...
Menjauhi diriku..
Kamu lupakan kenangan kita selama ini..
Mungkinkah kamu membenciku??

Sakit, sakit hati ini...
Setelah kamu tak membalas cintaku...
Layaknya belati yang menyayat hati..
Tanpa henti, terus menyayat...




Thanks to : Ikhsan Tauhid Muharram untuk Puisinya

Puisi : Surat Kecil Untuk Ayah


SURAT KECIL UNTUK AYAH
Karya : Reza Aulia Rachmah

Ayah …
Ayah adalah pahlawan yang sangat berarti dalam hidup kami
Ayah adalah pahlawan yang begitu mulia
Dan paling berjasa dalam hidup kami

Ayah
Ayah selalu memperjuangkan hidup anak dan istrimu
Ayah mencari nafkah untuk mendapatkan sesuap nasi
Itu semua ayah lakukan demi anak dan istrimu

Disaat ayah berkerja ayah tak pernah memperdulikan
Bagaimana panas dan dinginnya cuaca disaat siang dan malam
Ayah rela terkena panasnya sinar terik matahari
Ayah rela terkena dinginnya cuaca disaat malam hari

Ayah
Banyak pekerjaan yang ayah lakukan diluar sana
Disaat ayah telah menyelesaikan semua pekerjaan
Ayah tidak pernah sekali pun memperlihatkan wajah lelah ayah kepada kami
Ayah selalu menutupi kepenatan yang ada dalam diri ayah
Dengan senyuman yang ayah pancarkan dari wajah ayah

Ayah
Terimakasih atas semua pengorbanan yang ayah lakukan untuk kami
kami selalu bedoa semoga ayah selalu diberikan kekuata dan ketabahan
dalam melakukan pekerjaan .









Reza Aulia Rachmah (Admin_R)

Puisi : Rindu


Rindu

Karya : Ridwan Abdillah

Kupacu sepeda motor ku .
Jarum jam tak mau menunggu .
Maklum aku sangat rindu .
Rindu ku hanya padamu .
Kerap kali ku memikirkan dirimu .
Aku hanya bisa terpaku & membisu .
Saat aku memikirkan dirimu .
Aku sangat sulit untuk melupakan dirimu .
Namun di fikiran ku hanya satu .
Hanya lah dirimu yang ku rindu .
Walau pun aku sekarang sudah tidak ada dihatimu
Dan kamu sudah menjadi milik orang lain..
Tapi tetap kamu selalu jadi orang yang terindah didalam hidup ku..





Thanks to : Ridwan Abdillah untuk Puisinya

Puisi : Terima Kasih Ibuku


TERMAKASIH IBU KU

Karya : Reza Aulia Rachmah

Terimakasih ibu
Untuk kebahagian-kebahagian yang ibu berikan kepadaku
cinta,kasih sayang yang kau berikan jauh lebih berarti dari
apa pun yang aku punya aku punya saat ini

dari semua hal terindah yang ibu berikan kepadaku
selalu membuat hidup ini dapat  tersenyum indah
terimakasih ibu untuk semua hal terindah yang ibu berikan kepada ku

namaun , maafkan aku yang belum bias membalas semua hal-hal terindah yang ibu berikan kepada
semua senyuman , kebahagiaan , cinta , dan kasih sayang yang tulus dari hatimu.
Namun ,aku berjanji satu hal dalam hidupku ini
Aku akan selalu membuat ibu tersenyum









Reza Aulia Rachmah (Admin_R)

Lirik Lagu : Pergi dan Lupakan


Pergi dan lupakan

Karya : Beda pendapat Band


Ku ingin melupakan semua kenangan indah
Saat-saat kita besama
Mungkinkah kita takkan pernah bisa
Bersama seperti dulu

Choruzz :
Dulu kita lewati ( kita lewati )
Masa-masa indah bersamamu ( bersamamu )
Dulu kita lalui hari-hari indah bersama mu

Reff :
Pergi menghilang jangan kau kembali lagi
Lupakan semua memori ini
Dan ku berharap semua tak terjadi lagi
Jangan pernah kau kembali lagi disini

Kembali ke choruzz
Reff**










Thanks to : Beda pendapat Band untuk karyanya

Pantun : Pantun Nasehat


PANTUN NASEHAT

Karya : Ridwan Abdillah

Pergi ke mekkah beli kurma
Mampir-mampir ke dermaga
Taatilah peraturan agama
Agar nanti masuk surga





Thanks to : Ridwan Abdillah untuk Pantunnya
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Story Logica - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
This Site Edited by Gilang al Qarana
Proudly powered by Blogger