Karya : Hazhirotul Qudsiyyah
Menjalin persahabatan dengan lawan jenis, memang tak ada salahnya. Saat kecil kita biasa bermain dan bersahabat dengan siapa saja, termasuk dengan lawan jenis. Namun persahabatan dengan lawan jenis pada usia remaja atau dewasa kerap memunculkan sebentuk rasa, yaitu cinta.
Rasa cinta adalah
anugerah yang diberikan Tuhan dan cinta itu terkadang datang tiba-tiba. Tanpa bisa
memilih dengan siapa dan kapan cinta itu datang. Cinta itu indah, coba anda
bayangkan kalau tidak ada cinta didunia ini, apa yang akan terjadi. Entahlah
mungkin kekacauan dan peperangan.
Begitu juga dengan sahabat, kepada sahabat kita dapat saling berbagi rasa, menggila bersama, curhat-curhatan. Bersahabat juga tidak hanya dengan sesama jenis, teman-temanku lebih banyak lawan jenis. Dan tidak menutup kemungkinan karna kedekatan persahabatan yang bisa dibilang sangat akrab tersebut, seirimg berjalannya waktu timbul benih-benih rasa suka antara satu sama lain.
Aku pernah mengalami bahkan sampai dua kali. Saya mempunyai sahabat-sahabat, ada kira-kira 10 orang lebih dan semua campur cewek dan cowok. Kira-kira awal tahun 2009, entah gimana ceritanya tiba-tiba rasa itu ada. Setelah saya dan dia jadian semua terjadi karena salah paham, jadi saat itu dia kehilangan motor dan saat saya tau kabar itu spontan saya langsung menghubungi dia melalui sms, sekedar untuk memberikan support kepada dia dan jujur gak ada maksud apa-apa.
Tapi ternyata dia menganggapnya beda. Ia berfikir kalau saya suka sama dia, sejak saat itu sih cwok itu mulai mendekati saya sering tlp, sms dan datang kerumah sendiri. Sampai pada akhirnya kita jadian tapi sayang hubungan itu terjalin lama hanya sekitar 9bulanan. Tapi walaupun begitu sampai saat ini saya masih tetap berteman baik, yaaa walaupun tidak sedekat dahulu karena saat ini ia sudah punya pacar dan aku pun begitu.
Pacarku yang sekarang adalah sahabatku lagi masih dalam ruang lingkup yang sama. Awalnya saya sama sekali tidak suka sama dia, bahkan saat saya tau dia suka sama saya berbagai macam cara saya lakukan agar dia ilfeel dan benci sama saya, tapi dia sabar dan terus berjuang tanpa lelah. Sampai akhirnya akupun luluh dan berpacaran sama dia sampai saat ini. Aku sangat salut dengan perjuangan yang dia lakukan dan saya berharap bisa hidup selamanya dengan dia. Amien.
Thanks to : Hazhirotul Qudsiyyah untuk cerpennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar